Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil rebound kuat pada sesi I perdagangan Senin (20/10/2025), dengan melesat 155 poin atau 1,97% ke level 8.071.
Penguatan signifikan ini dimotori oleh aksi borong investor terhadap saham-saham perbankan raksasa, terutama PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), yang kompak melonjak dan membawa indeks kembali menembus level psikologis 8.000.
Kebangkitan Sektor Perbankan
Sektor keuangan menjadi bintang pada perdagangan sesi siang dengan melambung 3,66%, menopang laju indeks secara keseluruhan. Dilansir dari data bursa, saham BBNI memimpin penguatan dengan meroket 7,63% ke harga Rp 4.090.
Tidak ketinggalan, saham BMRI juga melesat 6,42% menjadi Rp 4.310, diikuti oleh BBCA yang naik tajam 6,33% ke Rp 7.975, dan BBRI yang menguat 6,29% ke level Rp 3.720. Lompatan harga juga terjadi pada saham perbankan lainnya seperti BBTN yang naik 8,33% dan BRIS yang menguat 5,95%.
Kontras dengan Kinerja Pekan Lalu
Performa gemilang di awal pekan ini menjadi pembalikan arah yang dramatis setelah pasar saham domestik berada di bawah tekanan hebat. Sepanjang pekan lalu, IHSG tercatat anjlok sebesar 4,14% dan ditutup di level 7.915,656.
Koreksi tajam tersebut bahkan membuat kapitalisasi pasar bursa tergerus hingga Rp 814 triliun dalam sepekan. Data pekan lalu juga menunjukkan penurunan rata-rata volume dan nilai transaksi harian, mencerminkan sentimen investor yang cenderung berhati-hati di tengah ketidakpastian global.
Pergerakan Pasar Secara Umum
Selain sektor keuangan, penguatan IHSG juga didukung oleh sektor energi (+1,52%), konsumer non-primer (+1,45%), dan industri (+1,41%).
Namun, saham-saham di sektor material dasar dan teknologi masih bergerak di zona merah. Di tengah penguatan indeks, beberapa saham seperti WAPO (+33,33%) dan GTSI (+29,13%) berhasil mencatatkan kenaikan harga yang sangat signifikan.