Saham BBCA Naik 4% Lebih Hari Ini, Apa Penyebabnya?

Rilis kinerja keuangan positif dan rencana aksi korporasi menjadi dua sentimen utama yang mendorong rebound kuat saham BBCA.
Saham BBCA Melonjak Naik

KALTARABISNIS.COSaham emiten perbankan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami lonjakan signifikan pada sesi perdagangan Selasa (21/10) pagi pukul 10.41 WIB, merespons positif pengumuman kinerja keuangan kuartal III 2025 dan serangkaian rencana aksi korporasi.

Sentimen positif dari investor berhasil mendorong harga saham BBCA naik lebih dari 4%, menandai kembalinya saham ini ke level psikologis penting setelah beberapa pekan berada dalam tekanan.

Lonjakan Harga di Awal Pekan

Berdasarkan pantauan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 09.10 WIB, harga saham BBCA melompat 4,13% atau setara 325 poin ke posisi Rp 8.200 per lembar saham. Level harga ini merupakan yang tertinggi dalam satu bulan terakhir.

Penguatan ini menjadi sinyal pemulihan yang kuat, terutama setelah saham BBCA sempat menyentuh level terendah dalam tiga tahun terakhir di harga Rp 7.250 pada perdagangan 14 Oktober 2025.

Pertumbuhan Laba Bersih Jadi Penopang Utama

Fondasi utama dari optimisme pasar ini adalah laporan keuangan perseroan yang solid. Hingga akhir September 2025, BBCA sukses mencatatkan laba bersih sebesar Rp 43,4 triliun. Angka tersebut merefleksikan adanya pertumbuhan sebesar 5,7% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (YoY) yang berada di angka Rp 41,07 triliun. Pertumbuhan laba ini ditopang oleh penyaluran kredit yang juga meningkat 7,6% secara tahunan menjadi Rp 944 triliun.

Menurut Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong, pencapaian ini menegaskan komitmen BCA dalam mendukung perekonomian nasional di berbagai segmen.

“Terjaganya penyaluran kredit BCA di berbagai segmen dan sektor hingga September 2025 mencerminkan komitmen kami untuk memperluas akses pembiayaan, termasuk kepada pelaku UMKM,” ujar Hendra dalam paparan publik virtual, Senin (20/10).

Dari pernyataan itu, dijelaskan bahwa seluruh segmen kredit mencatatkan pertumbuhan positif. Kredit korporasi masih menjadi kontributor terbesar dengan kenaikan 10,4%, diikuti oleh kredit untuk segmen UMKM yang tumbuh 7,7%.

Rencana Aksi Korporasi Dongkrak Sentimen

Selain fundamental yang kuat, dua rencana aksi korporasi yang diumumkan manajemen menjadi pemanis bagi investor. Pertama, BCA mengumumkan rencana pembelian kembali saham atau buyback dengan dana yang disiapkan hingga Rp 5 triliun.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menyatakan bahwa buyback diharapkan menjadi katalis positif bagi saham perusahaan.

“Kecuali ada percepatan yang dilakukan perusahaan, seluruh proses buyback tentu akan disesuaikan dengan ketentuan dan regulasi industri,” kata Hera.

Sinyal Pembagian Dividen Interim

Kedua, manajemen memberikan sinyal kuat terkait rencana pembagian dividen interim. Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menyebutkan bahwa pembagian dividen interim merupakan agenda rutin yang biasanya dieksekusi pada bulan Desember.

“Biasanya, pembagian dividen interim dilakukan pada bulan Desember. Dalam beberapa tahun terakhir, kami memang selalu memberikan dividen interim sebelum akhir tahun,” ungkap Vera.

Langkah ini semakin menarik bagi investor, mengingat BCA dikenal sebagai emiten yang royal dalam membagi dividen dengan rasio pembayaran (dividend payout ratio) mencapai sekitar 68% pada tahun buku 2024.

Ikuti kami di Google News: Follow Kami

Bagikan Berita Ini

Berita terkait