Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi primadona pasar pada sesi pertama perdagangan Senin (20/10/2025), dengan harga yang meroket 6,33% atau naik 475,00 poin. Pada jeda siang, harga saham emiten perbankan raksasa ini parkir di level Rp 7.975 per saham, menunjukkan adanya aksi beli yang sangat agresif dari pelaku pasar.
Pergerakan impresif ini merupakan kelanjutan dari tren penguatan yang sudah terbentuk pada akhir pekan sebelumnya. Pada Jumat (17/10/2025), saham BBCA berhasil menguat 2,74% ke Rp 7.500, sebuah performa solid di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang justru anjlok.
Data perdagangan menunjukkan adanya aliran dana asing yang signifikan, dengan nilai beli bersih (net buy) mencapai Rp 242,23 miliar pada hari itu.
Melampaui Ekspektasi Analis
Kenaikan harga saham BBCA hari ini terbukti jauh melampaui ekspektasi pasar. Dalam riset teknikalnya, Mandiri Sekuritas sebelumnya telah mengeluarkan rekomendasi buy dengan target harga harian di level Rp 7.700.
Namun, dengan pencapaian harga Rp 7.975 di sesi pertama saja, saham BBCA dengan mudah melampaui target tersebut. Hal ini menandakan bahwa sentimen positif dan daya beli investor terhadap saham ini jauh lebih kuat dari yang diproyeksikan.
Sinyal Kepercayaan pada Ekonomi Domestik
Kalangan analis pasar modal melihat fenomena ini sebagai sinyal kuat kepercayaan investor terhadap fundamental sektor perbankan Indonesia.
Lonjakan harga BBCA tidak terjadi dalam ruang hampa, melainkan didasari oleh optimisme terhadap stabilitas ekonomi domestik yang terjaga.
Lebih lanjut, adanya potensi pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral di masa depan turut menjadi katalis yang memperkuat daya tarik saham-saham di sektor keuangan, dengan BBCA sebagai salah satu pemimpin pasarnya.