KALTARABISNIS.CO – Nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan signifikan pada perdagangan Kamis (13/11/2025). Mata uang Garuda tidak hanya melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS, tetapi juga anjlok ke level terendah baru sepanjang sejarah melawan Ringgit Malaysia, yang kini menembus level psikologis Rp 4.000.
Dilansir dari data Investing.com hari ini, 1 ringgit Malaysia (MYR) tercatat diperdagangkan di level Rp 4.048,89. Angka ini mengonfirmasi posisi terlemah rupiah dalam sejarah kurs kedua negara.
Depresiasi Tajam Sejak Awal Tahun
Pelemahan ini sangat signifikan jika dibandingkan dengan posisi awal tahun. Pada awal 2025, kurs 1 ringgit Malaysia masih berada di kisaran Rp 3.400 hingga Rp 3.500. Ini berarti, rupiah telah terdepresiasi lebih dari 15 persen terhadap mata uang Negeri Jiran hanya dalam kurun waktu beberapa bulan.
Penguatan tajam ringgit tersebut dilaporkan didukung oleh kondisi ekonomi Malaysia yang relatif stabil. Inflasi di Malaysia terkendali, sementara kinerja ekspor yang solid telah meningkatkan arus devisa negara tersebut, sehingga memperkuat nilai tukar ringgit.
Tekanan dari Dolar AS
Di sisi lain, tekanan terhadap rupiah juga datang dari dolar AS. Mengacu pada data Kurs Referensi Bank Indonesia (BI), pada hari sebelumnya, Rabu (12/11/2025), rupiah telah dibuka di level Rp 16.716 per dolar AS.
Posisi tersebut menunjukkan pelemahan sekitar 0,13 persen jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan hari sebelumnya.






