(21 Oktober) IHSG Sesi I Tembus 8.176, Dipicu Saham BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI

Didorong euforia saham perbankan, terutama BBCA pasca-pengumuman buyback, IHSG berhasil ditutup menguat signifikan 1,09% pada sesi I.
IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa impresif pada penutupan sesi I perdagangan Selasa (21/10/2025). Indeks berhasil melesat 1,09% atau terangkat 87,949 poin, membuatnya parkir di level 8.176,928. Aksi borong investor pada saham-saham perbankan berkapitalisasi besar, yang dipimpin oleh BBCA, menjadi bahan bakar utama yang mendorong indeks bertahan kokoh di zona hijau hingga jeda siang.

Tingginya minat investor juga tercermin dari aktivitas perdagangan yang ramai. Menurut data RTI Business, total nilai transaksi pada sesi pertama ini berhasil menembus Rp 11,882 triliun.

Angka tersebut berasal dari 19,580 miliar lembar saham yang diperdagangkan dalam 1.325.463 kali frekuensi transaksi, menunjukkan likuiditas pasar yang sangat aktif.

Sentimen Positif Saham Perbankan

Kekuatan utama di balik reli IHSG kali ini datang dari sektor perbankan. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi bintang utama dengan lonjakan harga mencapai 5,40% ke level Rp 8.300 per saham. Kenaikan signifikan ini merupakan respons positif pasar yang berkelanjutan terhadap rencana buyback saham senilai Rp 5 triliun yang diumumkan perseroan.

Sentimen positif pada BBCA tampak menular ke saham bank besar lainnya. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tercatat naik 1,63% ke Rp 3.740, diikuti oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang menguat 0,93% ke Rp 4.340, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang naik tipis 0,25% ke Rp 4.050. Selain itu, saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga menjadi salah satu penopang utama indeks dengan kenaikan 4,08%.

Peta Kekuatan Pasar

Peta kekuatan pasar pada sesi pertama ini jelas didominasi oleh sentimen beli. Sebanyak 405 saham berhasil membukukan kenaikan harga. Sementara itu, 251 saham lainnya harus rela terkoreksi dan 155 saham tidak menunjukkan perubahan harga alias stagnan.

Meskipun demikian, tekanan jual masih terjadi pada beberapa emiten. Saham PT Diamond Food Indonesia Tbk (DADA) menjadi pemberat utama setelah anjlok 13,56% ke level Rp 51. Beberapa saham blue chip juga bergerak di zona merah, seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang turun 0,96% dan PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) yang melemah 1,38%.

Ikuti kami di Google News: Follow Kami

Bagikan Berita Ini

Berita terkait