KALTARABISNIS.CO – Harga perak dunia mencatatkan penguatan tipis selama periode perdagangan 7-14 November 2025, ditutup di level US$ 50,5484 per ounce dari US$ 48,3058 per ounce. Namun, kenaikan mingguan ini diwarnai oleh volatilitas ekstrem, di mana harga sempat melonjak hingga US$ 53,4089 pada 12 November.
Reli awal pekan dipicu oleh aksi lindung nilai di tengah ketidakpastian global dan keputusan AS yang memasukkan perak ke dalam daftar “critical minerals”. Status ini memicu spekulasi proteksi perdagangan yang mengangkat harga.
Namun, penguatan tersebut berbalik menjelang akhir pekan. Normalisasi aktivitas fiskal AS mengurangi permintaan aset aman. Selain itu, komentar hawkish dari Federal Reserve yang mengindikasikan kecilnya peluang pemangkasan suku bunga telah memperkuat dolar AS dan menekan harga perak.
Analis menilai pergerakan jangka pendek perak berada di rentang US$ 49-US$ 54 per ounce, dengan support di US$ 50-US$ 51 dan resistance kuat di area US$ 53-US$ 54.
