Pasar aset kripto dikejutkan oleh penurunan tajam harga Bitcoin (BTC) pada perdagangan Senin (17/11/2025) pagi waktu Asia. Raja aset kripto tersebut sempat terperosok menyentuh level $93.000 sebelum akhirnya mengalami sedikit pemulihan ke angka $94.910 atau setara Rp 1.588.973.800.
Volatilitas tinggi ini memicu gelombang likuidasi sebesar $510 juta dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Lonjakan Volume dan Kisaran Harga
Meskipun terkoreksi tipis 0,78% dalam hitungan 24 jam, pergerakan harga harian Bitcoin sangat fluktuatif. Berdasarkan data pasar, harga terendah Bitcoin hari ini berada di level Rp 1.562.439.188, sedangkan harga tertinggi sempat menyentuh Rp 1.620.000.378. Kapitalisasi pasar tercatat bertahan di angka Rp 31.273 triliun.
Di tengah tekanan harga tersebut, aktivitas perdagangan justru meningkat drastis. Volume transaksi dalam 24 jam terakhir melonjak hingga 94%, dengan nilai mencapai Rp 1.221 triliun. Angka ini menunjukkan tingginya aktivitas jual-beli yang terjadi selama periode penurunan harga berlangsung.
Sentimen Ketakutan Ekstrem
Penurunan harga yang terjadi secara mendadak ini berdampak langsung pada psikologis investor global. Berdasarkan laporan analisis sentimen pasar yang beredar, indikator ketakutan investor menunjukkan level yang sangat mengkhawatirkan.
“Pergerakan tajam ini mendorong Fear and Greed Index turun ke angka 10, mengindikasikan ketakutan ekstrem di kalangan pelaku pasar.”
Dari pernyataan tersebut, dijelaskan bahwa koreksi harga kali ini telah menghapus seluruh keuntungan yang dicapai sepanjang tahun 2025. Level angka 10 pada indeks tersebut menandakan fase Extreme Fear, di mana pelaku pasar cenderung panik dan menghindari risiko aset bergejolak.
