Dua emiten populer di pasar modal, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), mengalami tekanan koreksi yang dalam pada sesi I perdagangan Selasa (18/11). Aksi jual bersih (net sell) yang dilakukan secara masif oleh investor asing menjadi faktor utama yang menyeret harga kedua saham tersebut ke zona merah.
Penurunan ini mencerminkan sentimen negatif yang masih menyelimuti kedua emiten tersebut dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data perdagangan siang ini, saham BUMI terperosok 2,7 persen ke level Rp216 per lembar, sementara GOTO melemah 1,61 persen dan parkir di harga Rp61 per lembar.
Dominasi Penjualan Asing
Laporan pasar menunjukkan bahwa investor asing gencar melepas kepemilikan mereka dalam volume besar. Mengacu pada data dari platform Stockbit, BUMI dan GOTO menempati peringkat teratas sebagai saham yang paling banyak dijual oleh asing dari segi volume pada perdagangan hari ini.
“Saham BUMI membukukan jual bersih asing sebanyak 399.593.000 saham. Sementara itu, saham GOTO membukukan jual bersih asing sebanyak 387.924.280 saham,” tulis laporan data Stockbit.
Dari data statistik tersebut, dapat dijelaskan bahwa tekanan distribusi barang oleh asing sangat dominan, mengonfirmasi tren net foreign sell yang telah terjadi secara konsisten selama satu minggu terakhir terhadap kedua saham tersebut.
Volume Transaksi Jumbo
Meskipun harga mengalami penurunan, aktivitas transaksi di kedua saham ini tetap mencatatkan likuiditas yang sangat tinggi. Data Bursa Efek Indonesia (IDX) mencatat nilai transaksi saham BUMI menembus angka fantastis sebesar Rp1,25 triliun. Volume perdagangan mencapai 5,86 miliar saham dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 80,3 ribu kali.
Di sisi lain, saham teknologi GOTO juga mencatatkan aktivitas yang ramai. Sebanyak 2,1 miliar saham GOTO diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp128 miliar dan frekuensi perdagangan sebanyak 11,28 ribu kali. Besarnya volume jual ini menegaskan posisi tawar asing yang kuat dalam menekan harga pasar saat ini.





