KALTARABISNIS.CO – Pergerakan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan tren positif pada perdagangan Senin, 24 November 2025. Saham emiten teknologi ini sukses parkir di zona hijau, merespons sentimen ganda dari pasar terkait pengumuman pengunduran diri Patrick Walujo dari kursi Direktur Utama serta rilis kinerja keuangan yang mencetak rekor baru.
Kombinasi antara kepastian suksesi kepemimpinan dan fundamental yang menguat menjadi katalis utama aksi beli investor di awal pekan ini.
“Pada penutupan perdagangan terbaru, saham GOTO berada di level Rp66 per lembar atau menguat sekitar 3,13 persen dari perdagangan sebelumnya,” demikian data perdagangan bursa mencatat.
Dari pergerakan tersebut, terlihat optimisme pasar terhadap arah baru perusahaan, di mana volume transaksi tercatat menembus 22 juta lot.
Respons Pasar dan Valuasi
Kenaikan harga saham ini terjadi di tengah kabar manajemen bahwa posisi Patrick Walujo akan digantikan oleh Hans Patuwo, yang rencananya disahkan dalam RUPSLB pada 17 Desember 2025. Transisi ini dinilai investor sebagai langkah strategis untuk mempercepat stabilitas profitabilitas.
Secara valuasi, penguatan ini membawa kapitalisasi pasar (market cap) GOTO ke angka Rp75,28 triliun. Saham GOTO diperdagangkan dengan rasio price to book value (PBV) sebesar 2,38 kali, mencerminkan kepercayaan investor yang mulai pulih terhadap prospek jangka panjang perseroan.
Rekor EBITDA dan Efisiensi Operasional
Selain faktor manajemen, fundamental keuangan menjadi pendorong kuat. Laporan terbaru menunjukkan GOTO berhasil mencatatkan EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp5,416 triliun pada periode Juni–September 2025. Angka ini merupakan capaian tertinggi dalam sejarah perusahaan.
Performa solid ini didukung oleh efisiensi biaya operasional, penyelesaian migrasi cloud, serta pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI). Melihat tren positif ini, manajemen bahkan menaikkan proyeksi EBITDA sepanjang tahun 2025 ke rentang Rp1,8 triliun hingga Rp1,9 triliun.





