IHSG Dibuka Naik Merespons The Fed

IHSG dibuka naik 0,12 persen didorong kebijakan The Fed, namun analis memproyeksikan pergerakan terbatas dengan potensi koreksi.
IHSG Menguat

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan Kamis (30/10) pagi. Penguatan indeks didorong oleh respons pasar terhadap kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Fed, yang sesuai ekspektasi. IHSG tercatat naik 10,14 poin atau 0,12 persen ke level 8.176,36, sementara Indeks LQ45 menguat 0,14 persen ke posisi 837,93.

Kebijakan Moneter AS

Sentimen utama datang dari Amerika Serikat, di mana The Fed secara resmi memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dalam pertemuan Oktober 2025. Langkah ini sudah diperkirakan oleh pelaku pasar. Selain itu, The Fed juga mengumumkan rencana pembelian surat utang pemerintah secara terbatas untuk menjaga likuiditas.

Meskipun demikian, Ketua The Fed Jerome Powell mendinginkan ekspektasi pasar dengan menegaskan bahwa peluang pemangkasan lanjutan pada Desember 2025 masih diliputi ketidakpastian. Pernyataan ini menurunkan probabilitas pemangkasan bunga lanjutan dari 90 persen menjadi 71 persen.

Proyeksi Pergerakan IHSG

Merespons dinamika tersebut, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memberikan pandangannya. Ia menilai IHSG berpotensi menguji level resistansi 8.180, namun mengingatkan adanya risiko koreksi jika level tersebut gagal ditembus.

“IHSG berpotensi mencoba break di atas 8.180. Akan tetapi jika gagal break level tersebut, IHSG bisa kembali koreksi karena The Fed cut rate 25 bps sudah inline, tapi masih banyak ketidakpastian untuk cut rate selanjutnya,” ujar Fanny dalam kajiannya di Jakarta.

Dari pernyataan itu, ditekankan bahwa kesesuaian langkah The Fed dengan ekspektasi pasar (inline) sudah direspons positif. Namun, ketidakpastian kebijakan The Fed ke depan menjadi faktor yang dapat memicu tekanan jual jika IHSG gagal mempertahankan momentum kenaikannya.

Kinerja Pasar Domestik dan Global

Di dalam negeri, performa pasar modal Indonesia tetap solid. Per 24 Oktober 2025, kapitalisasi pasar telah naik 23 persen (ytd) menjadi Rp15.234 triliun. Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) juga melonjak 28 persen (yoy) menjadi Rp16,46 triliun, dengan total investor mencapai 19,1 juta. BEI sendiri menargetkan 50 IPO dan tambahan 2 juta investor baru pada 2026.

Sementara itu, pergerakan bursa global cenderung bervariasi. Di Wall Street, S&P 500 ditutup stagnan dan Dow Jones terkoreksi 0,16 persen, meski Nasdaq naik 0,41 persen. Bursa Asia pagi ini juga bergerak mixed; Nikkei dan Hang Seng menguat, sementara Shanghai dan Strait Times melemah.

Ikuti kami di Google News: Follow Kami

Bagikan Berita Ini

Berita terkait